Pameran Tunggal "Unbelievable"
“Kalau saja saya hanya melihat Farand saya pasti menduga ia tak mampu melukis. Demikian juga jika saya hanya melihat karya Farand saya pasti menduga pelukisnya tidak seperti Farand. Namun ketika saya melihat Farand melukis dan melihat karyanya. Nyaris saya tidak percaya semua ini dapat terjadi.”
Cerebral Palsy tidak menghentikan anak muda berbakat ini. Anak bernama lengkap Farand Rasyid Hazfanur ini memang memiliki keterbatasan akibat kecelakaan yang dialaminya waktu kecil. Kecelakaan yang mengakibatkan Farand tidak bisa menggerakkan anggota tubuh dan tidak bisa berbicara ini lantas tak membuatnya putus asa. Ia justru terus belajar dan melakukan apa yang ia bisa, dalam hal ini melukis.
Lukisan abstrak karya bocah 14 tahun ini memang dikategorikan sebagai karya abstrak yang ekspresif, namun bukan berarti tanpa makna. Lukisan ini diilhami berbagai momen, salah satunya yang diberi judul “Badminton” adalah ekspresi kegembiraan Farand saat menonton Jojo (Jonathan Christie) memenangkan medali emas di Asian Games 2018 bulan lalu. Dapat kita lihat juga dari pemilihan warna yang kreatif, menjelaskan ekspresi dan ide Farand saat menuangkan perasaannya dalam karya-karyanya.
Farand adalah salah satu anak yang perlu mendapat perhatian kita. Perhatian dalam pengertian sungguh-sungguh mengamati keunggulan serta pencapaiannya, memahami karyanya, proses kreatifnya serta berbagai persoalan yang ada dalam karya maupun dirinya. Dengan mengamati serta menerima dengan pikiran yang terbuka, kita akan melihat dan memahami sesuatu yang luar biasa yang dapat terjadi dan dicapai oleh seorang anak atau manusia walau memiliki keterbatasan.
Farand dan karyanya akan menguji kemampuan pecinta seni, menguji para pendidik, menguji kita semua yang peduli terhadap perkembangan dan pertumbuhan semua anak Indonesia.
Untuk pameran Farand yang hebat ini saya memberi judul “UNBELIEVEABLE”